Total Tayangan Halaman

Senin, 21 Oktober 2013

Tugas Bahasa Indonesia

PENALARAN DEDUKTIF


Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut denganconsequence (konklusi).
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
Penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi.

Jenis penalaran deduktif  yaitu:
-Silogisme Kategorial = Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
-Silogisme Hipotesis = Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
-Silogisme Akternatif = Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
-Entimen = Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.

·         CONTOH PARAGRAF DEDUKTIF

Chairil Anwar terkenal sebagai penyair. Ia disebut penyair yang membawa pembaharuan dalam puisi. Ada yang mengatakan dia sebagai seorang individualis. Ada yang menilai bahwa ia seorang yang kurang bermoral dan plagiat karena ada sebagian kecil dalam gubahannya merupakan jiplakan dari puisi asing. Dalam sajak-sajaknya yang dikumpulkan dalam "Deru Campur Debu" memperlihatkan adanya perbedaan bentuk, corak, gaya, dan isi. Tanggapan orang terhadap Chairil berbeda-beda. Namun, bagaimanapun ia tetap seorang penyair besar yang membawa kesegaran baru dalam bidang puisi pada 1945.

Penarikan kesimpulan deduktif dibagi menjadi dua, yaitu penarikan langsung dan tidak langsung.

1.      Penarikan simpulan secara langsung
Simpulan secara langsung adalah penarikan simpulan yang ditarik dari satu premis. Premis yaitu prosisi tempat menarik simpulan.
Simpulan secara langsung:
1.      Semua S adalah P. (premis)
Sebagian P adalah S. (simpulan)

Contoh: Semua manusia mempunyai rambut. (premis)
               Sebagian yang mempunyai rambut adalah manusia. (simpulan)

2.      Semua S adalah P. (premis)
Tidak satu pun S adalah tak-P. (simpulan)

Contoh: Semua pistol adalah senjata berbahaya. (premis)
               Tidak satu pun pistol adalah senjata tidak berbahaya. (simpulan)

3.      Tidak satu pun S adalah P. (premis)
Semua S adalah tak-P. (simpulan)

Contoh: Tidak seekor pun gajah adalah jerapah. (premis)
               Semua gajah adalah bukan jerapah. (simpulan)

4.      Semua S adalah P. (premis)
Tidak satu-pun S adalah tak P. (simpulan)

Tidak satu-pun tak P adalah S. (simpulan)


Contoh: Semua kucing adalah berbulu. (premis)
               Tidak satu pun kucing adalah takberbulu. (simpulan)
               Tidak satupun yang takberbulu adalah kucing. (simpulan)

2.      Penarikan simpulan secara tidak langsung
Untuk penarikan simpulan secara tidak langsung diperlukan dua premis sebagai data. Dari dua premis tersebut akan menghasilkan sebuah simpulan. Premis yang pertama adalah premis yang bersifat umum dan premis yang kedua adalah premis yang bersifat khusus.
Jenis penalaran deduksi dengan penarikan simpulan tidak langsung, yaitu:
1.      Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). 
Contohnya:
-          Semua manusia akan mati
Ani adalah manusia
Jadi, Ani akan mati. (simpulan)

-          Semua manusia bijaksana
Semua dosen adalah manusia
Jadi, semua dosen bijaksana. (simpulan)

2.       Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara tidak langsung. Dan dapat dikatakan silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contohnya :
-          Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari
Pada malam hari tidak ada sinar matahari
Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis.

-          Semua ilmuwan adalah orang cerdas
Anto adalah seorang ilmuwan.
Jadi, Anto adalah orang cerdas.

Jadi, dengan demikian silogisme dapat dijadikan entimen. Sebaliknya, entimen   juga dapat dijadikan silogisme.

SUMBER :

Tulisan Bahasa Indonesia

RESENSI

PENGERTIAN 
     Kata “Resensi” berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja “revidere” atau “recensere” yang memilik arti melihat kembali, menimbang atau menilai. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review, sedangkan dalam bahasa Belanda dikenal dengan istilah recensie. Tiga istilah tersebut mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas sebuah buku.


     Menurut “Kamus Istilah Sastra” yang ditulis oleh Panuti Sudjiman (1984), Resensi adalah hasil pembahasan dan penilaian yang pendek tentang suatu karya tulis. Konteks ini memberi arti penilaian, mengungkap secara sekilas, membahas, atau mengkritik buku. Resensi merupakan salah satu bentuk tulisan jurnalistik yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan memberi pertimbangan kepada pembaca mengenai sebuah buku yang baru diterbitkan. Secara sederhana, resensi dapat dianggap sebagai bentuk tulisan yang merupakan perpaduan antara ringkasan dan ikhtisar berisi penilaian, ringkasan isi buku, pembahasan, atau kritik terhadap buku tersebut. Bentuk tulisan ini bergerak di subyektivitas peresensinya dengan bekal pengetahuan yang dimilikinya tentang bidang itu.
     WJS. Poerwadarminta (dalam Romli, 2003:75) mengemukakan bahwa resensi secara bahasa sebagai pertimbangan atau perbincangan tentang sebuah buku yang menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menarik-tidaknya tema dan isi buku, kritikan, dan memberi dorongan kepada khalayak tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan dimiliki atau dibeli. Perbincangan buku tersebut dimuat di surat kabar atau majalah.
     Saryono (1997:56) menjelaskan Pengertian Resensi sebagai sebuah tulisan berupa esai dan bukan merupakan bagian suatu ulasan yang lebih besar mengenai sebuah buku. Isinya adalah laporan, ulasan, dan pertimbangan baik-buruknya, kuat-lemahnya, bermanfaat-tidaknya , benar-salahnya, argumentatif- tidaknya buku tersebut. Tulisan tersebut didukung dengan ilustrasi buku yang diresensi, baik berupa foto buku atau foto copi sampul buku.


CONTOH RESENSI

Judul Buku                    : 7 Keajaiban Rezeki

Penulis                          : Ippho D. Santosa
Penerbit                        : Elex media Komputindo
Tanggal Terbit              : April 2010
Jumlah Halaman          : 191
Jenis Cover                  : Hard & Soft Cover
Kategori                        : Motivasi
Teks                               : Bahasa Indonesia


Sedikit contoh resensi buku ini adalah :
Bab #1      Sidik Jari Kemenangan (Lingkar Diri)
 Semua orang mempunyai sidik jari masing-masing. Tentunya sidik jari antara satu dengan yang lainnya berbeda. Di dalam sidik jari tersimpan sebuah kekuatan besar yang akan membawa kita menuju kesuksesan yang kita cita-citakan.
Bab #2   Sepasang Bidadari (Lingkar Keluarga)
Tahukah anda apa maksud Sepasang Bidadari ? Yang dimaksud sepasang bidadari adalah orangtua kita. Kita tidak akan pernah terlahir di dunia tanpa adanya orangtua. Orangtua adalah awal dari segalanya. Seluruh ridho Allah selalu ikut serta dalam ridho orangtua. Terutama bagi terbukanya pintu rezeki. Salah satu kiat lancarnya dan semakin terbuka lebarnya pintu rezeki kita yaitu dengan selalu menjaga hubungan baik dengan orangtua kita.
Bab #3   Golongan Kanan (Lingkar Diri)
Semua orang tentunya memiliki otak yang sama. Baik beratnya, jumlah sel, dan sebagainya. Hanya kualitas otak yang berbeda-beda. Otak seseorang dibagi menjadi 2 bagian yaitu otak kiri (golongan kiri) dan otak kanan (golongan kanan). Otak kiri berhubungan dengan ilmu pasti, algoritma, teratur. Otak kanan berhubungan dengan gambar, musik, imajinasi. Di dunia ini khususnya di Indonesia golongan kiri lebih mayoritas dibanding golongan kanan.
Bab #4   Simpul Perdagangan (Lingkar Sesama)
Sebuah negara dibagi menjadi 2 yaitu negara berkembang dan negara maju. Negara berkembang yang ingin menjadi negara maju harus memiliki warga negara yang 2% bermatapencaharian sebagai pedagang atau pengusaha. Memang pada kenyataannya negara maju seperti Jepang dan Cina memiliki penduduk yang sebagian besar adalah pedagang. 
Bab #5   Perisai Langit (Lingkar Diri)
Alam menyediakan segalanya untuk kebutuhan kita. Di dunia ini hukum sebab dan akibat memang berlaku. Maka dapat dikatakan ada hukum DOA dan LOA (Law Of Attraction). Apa yang kita berikan kepada alam, itulah yang alam akan berikan kepada kita. Jika dalam doa kita memberikan energi positif bagi alam, maka alam juga akan bereaksi positif terhadap kita.
Bab #6   Pembeda Abadi (Lingkar Diri)
 Jika kita ingin menjadi golongan kanan dan menajdi pengusaha atau pemimpin untuk memajukan negara, kita harus memiliki ciri khas yang disebut pembeda abadi. Seorang pemimpin harus memiliki sesuatu yang berbeda dari orang lain. Untuk menjadi sesuatu yang muncul di antara mereka, kita harus memiliki pembeda abadi agar kita bisa diingat atau ditandai di benak banyak orang.
Bab #7  Pelangi Ikhtiar (Lingkar Diri)
 Yang diamksud ikhtiar dalam ilmu keagamaan adalah berusaha dan berdoa. Dan pelangi, yang dimaksudkan ini adalah jika kita menggabungkan kiat dari yang pertama hingga yang ketujuh ini, akan membuat kita memiliki suatu kekuatan besar dan luar biasa. Satu hal lagi yang tidak boleh ketinggalan adalah sedekah. Dalam sedekah juga tersimpan energi yang tidak kalah penting dan sangat hebat. Jika seseorang ingin menjadi seorang dermawan dan kaya, tidak perlu dan tidak harus pusing menjadi sarjana atau pegawai negeri. 
Secara umum inti-inti dari keajaiban-keajaiban di atas adalah sebagai berikut :
·                           Mengasah otak kanan, kreativitas, imajinasi, intuisi.
·                           Mengambil keputusan 1000 kali lebih cepat dengan otak kanan.
·                           Mengendalikan Law Of Attraction dan nasib dengan otak kanan.
·                           Melipatgandakan pengaruh dan go national 10 tahun lebih awal.
·                           Menjual lebih banyak dan lebih cepat serta lebih mahal.
·                           Memahami lagi amal yang melipatgandakan rezeki.
      Menguasai pintu-pintu rezeki dengan otak kanan.

sumber : http://www.info-asik.com/2012/11/contoh.resensi.buku.htmlhttp://kumpulan-cerpen-salmah.blogspot.com/2010/05/meresensi-buku-dan-contoh-resensi.htmlhttp://www.anneahira.com/contoh-resensi.htm