Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah suatu proses berpikir berupa
sebuah penarikan kesimpulan yang bersifat umum atas dasar pengetahuan tentang
hal-hal khusus (fakta). Artinya dari fakta-fakta yang diperoleh kemudian
ditarik sebuah kesimpulan. Sehingga dapat dikatakan bahwa penalaran induktif
adalah proses penarikan kesimpulan dari kasus-kasus khusus menjadi kesimpulan
yang bersifat umum. Di dalam penalaran induktif dubagi menjadi tiga bentuk
penalaran induktif, yaitu generalisasi, analogi dan hubungan kausal. Berikut
aka diulas tentang Penalaran Induktif Bentuk bentuk Penalaran Induktif
1.Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari
fenomena individual menuju kesimpulan umum. Generalisasi merupakan pernyataan
yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diamati.
Generalisasi mencakup ciri-ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan
karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan
lain-lain.
Contohnya :
• Buah mangga berwarna hijau dan rasanya manis.
• Buah Jambu biji berwarna hijau dan rasanya manis.
Generalisasi: Semua buah berwarna hijau rasanya manis
Pernyataan “Semua buah berwarna hijau rasanya manis” hanya memiliki kebenaran
probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya: Buah kedondong juga berwarna hijau,
namun rasanya asam.
2. Analogi Cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua
hal yang mempunyai sifat yang sama. Kita dapat menarik kesimpulan bahwa jika
ada persamaan dalam berbagai bidang.
Analogi mempunyai 4 fungsi,antara lain :
-Membandingkan beberapa orang yang memiliki sifat kesamaan
-Meramalkan kesaman
-Menyingkapkan kekeliruan
-Klasifikasi
Contoh analogi :
Manusia yang bijaksana dan berilmu tinggi adalah manusia
yang tidak sombong. Oleh karena itu, bila kita memiliki kepandaian dan
kelebihan, kita harus bersikap seperti padi yang semakin berisi, semakin
merunduk.
3. Kausal Sebuah pernyataan yang timbul berkat adanya elemen
elemen yang memiliki hubungan atau keterkaitan.
Jenis jenis hubungan kausal :
a. Sebab- akibat.
irwan tidak mengerjakan PI, sehingga ia tidak dapat lulus
tahun ini
b. Akibat – Sebab.
Motor temanku mogok, disebabkan kehabisan bensin
c. Akibat – Akibat.
kakak terjebak macet total dijalan, sehingga kakak
beranggapan akan telat masuk kerja.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar